Posts

Showing posts from August, 2022

Perayaan HUT-RI ke-77 bersama CDK Wilayah Pacitan

Image
    7 7 tahun yang lalu Negara Kesatuan Republik Indonesia menyatakan proklamasi kemerdekaan, Waktu Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka seluruh masyarakat Indonesia sangat senang karena mereka sudah terlalu lama dijajah oleh beberapa negara seperti Belanda dan Jepang. Oleh karena itu Agustus menjadi bulan yang teramat bersejarah lantaran dihiasi oleh spirit perjuangan kemerdekaan yang 77 tahun lamanya telah merdeka, ditambah lagi sudah semenjak pandemi tidak merayakan perayaan kemerdekaan. Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat  itulah Tema besar yang diusung dalam Dirgahayu ke-77 tahun Republik Indonesia Setelah dua tahun berlalu vakum kegiatan karena pandemi, akhirnya di tahun 2022 dapat kembali melangsungkan acara dalam semarak kemeriahan HUT RI. CDK Wilayah Pacitan sebagai  pelaksana Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan di Kab Pacitan dan Ponorogo juga ikut serta  merayakan Hari Kemerdeaan. Berikut perlombaan di kantor wilayah kerja Pacitan, yaitu

Potensi Pengembangan Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu Budidaya Lebah Madu Trigona (Klanceng) 🍯

Image
:: INFOGRAFIS PAKAN LEBAH MADU KLANCENG ( Apis trigona ) :: 🐝 Potensi usaha kehutanan produk HHBK di lingkup wilayah binaan Kecamatan Arjosari, salah satunya yaitu Perlebahan Klanceng. Madu masih menjadi unggulan untuk dikembangkan di masyarakat khususnya di kelompok binaan budidaya Lebah Klanceng. Penentuan Lokasi Budidaya adalah sebagai berikut : ~ Suhu daerah budidaya berada dibawah 32° sebab pada suhu ini lebah klenceng biasa hidup serta menghasilkan madu. ~ Rentang suhu ideal biasanya antara 18-24 derajat celcius ~ Kelembaban udara berada pada 60-80 % ~ Karakteristik lebah ini juga tidak menyengat juga hidup secara berkoloni ~ Mereka biasa hidup pada batang-batang pohon, ruas bambu serta di dalam tanah Strategi keberhasilan pengembangan lebah madu Klanceng antara lain: (1) Strategi pengkondisian stup untuk percepatan perkembangan koloni; (2) perlakuan khusus agar stup terbebas dari gangguan hama; (3) pemilihan jenis kayu yang direkomendasikan untuk pembuatan stup (yaitu kayu pin